Studi Kasus : Manusia dan Cintakasih

MANUSIA DAN CINTA KASIH
Cinta merupakan pengalaman yang sangat menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang pada umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan mereka semakin bertambah ketika dunia perfilman memperkenalkan arti cinta yang salah dimana penekanan akan cinta selalu dititik beratkan pada perasaan dan cerita romantika.
Dari jaman dulu sampai sekarang hakikat cinta kasih masih menjadi perbincangan yang tidak dibatasi secara jelas dengan makna yang luas pula.Walaupun, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental.Begitu fundamentalnya sampai-sampai membawa Khalil Gibran, seorang punjagga terkenal, berpendapat bahwa “Cinta hanyalah sebuah kemisterian”.Cinta sangat erat dalam kehidupan dan tidak bisa di pisahkan dalam kehidupan. Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus akan cinta, mereka butuh akan cinta.
Kendati pun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu,  cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.
Begitupun dengan kasih sering sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik mengambil judul makalah Manusia dan Cinta Kasih, agar dapat membantu kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta Kasih yang selalu menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang tidak pernah ada akhirnya.




Contoh Kasus:
Kunjungan Kasih Pasien Kasus : Cinta Kasih untuk Pasien

Tanggal 16 Maret 2014, relawan He Qi Barat melakukan kunjungan kasih ke rumah penerima bantuan pengobatan Tzu Chi.
“Jika di dalam kehidupan terdapat cinta kasih, bisa bersatu hati dan saling membantu, maka hidup tidak akan terasa kesepian.” Begitulah sepenggal kata perenungan Master Cheng Yen yang menyiratkan bahwa dengan cinta kasih, maka hidup akan menjadi lebih berarti dan tidak kesepian. Hal itulah yang dapat kita lihat ada dalam jalinan jodoh antara Husnah dengan insan Tzu Chi. Husna merupakan salah satu pasien bantuan biaya pengobatan Tzu Chi He Qi Barat. Ia  divonis menderita kanker payudara pada awal tahun lalu. Ekonomi yang sulit sempat membuat Husnah berpasrah pada penyakitnya ini. Namun, jodohnya dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia membuat dirinya bangkit dan bersemangat melakukan pengobatan.
Awalnya, Husnah merasakan ada yang aneh dengan bentuk payudaranya. Setelah diperiksakan ke dokter, Husnah  ternyata divonis menderita kanker payudara stadium 3. Vonis itu begitu mengguncang perasaan wanita berusia 59 tahun ini. Ia tak menyangka ada penyakit yang begitu berbahaya dan mematikan bersarang di tubuhnya.  Perasaan takut, sedih dan juga khawatir berkecamuk dalam hati ibu rumah tangga ini.
Biaya pengobatan adalah salah satu yang dikhawatirkan Husnah. Kehidupan yang pas-pas an dan usia yang sudah lanjut membuat dirinya tak bisa berharap mendapatkan pengobatan yang maksimal. Biaya pengobatan pada waktu itu masih terasa sangat berat baginya walaupun ia telah mendapat potongan 50% dari RSCM karena Husnah memiliki SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu).
Jodoh baik mempertemukan Husnah dengan Tzu Chi di masa sulit hidupnya itu. Jodoh baik ini disambungkan oleh salah satu putri Husnah, Lia yang mengadukan perihal penyakit ibunya kepada salah satu dokter yang ia kenal. Dokter inilah yang kemudian menyarankan Husnah untuk meminta bantuan kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Relawan Tzu Chi yang pada saat itu datang mensurvei menyarankan agar Husnah mengurus KJS (Kartu Jakarta Sehat). Ternyata dengan KJS, Husnah mendapat keringanan biaya pengobatan hingga 100%. Itu berarti, perempuan yang telah memiliki 3 cucu ini sudah tidak perlu pusing lagi akan biaya pengobatan yang begitu besar.
Namun, biaya transportasi ke RSCM ternyata juga menjadi beban pemikiran Husnah. Dalam sebulan Husnah harus sering bolak balik untuk melakukan kontrol dan kemoterapi. Di sinilah kemudian Tzu Chi memberikan bantuan pada Husnah. Relawan memutuskan untuk membantu Husnah biaya transportasi ke RSCM setiap bulannya.
Description: foto   Description: foto
Keterangan :
  • Para relawan mendapatkan briefing terlebih dahulu sebelum berkegiatan. Tidak hanya itu, ada juga hiburan berupa gerakan isyarat tangan (kiri).
  • Relawan berkunjung ke rumah Husnah, menanyakan kabar dan memberikan semangat kepadanya (kanan).
Selain memberikan bantuan secara materi, relawan Tzu Chi juga senantiasa memberikan perhatian kepada Husnah. Meity Santosoadalah relawan yang memegang kasus Husnah sehingga ia senantiasa menjaga komunikasi dengan Husnah. Pernah satu kali Husnah merasa sudah tidak kuat dan ingin berhenti melakukan kemoterapi. Husnah merasa mual-mual dan sekujur tubuhnya sakit. Rambutnya yang dulu lebat juga seketika rontok hingga botak hanya dalam 1 kali kemoterapi. Tubuhnya yang dulu gemuk juga menjadi kurus. Akibat penderitaan yang sangat itu, Husnah memutuskan untuk berhenti setelah melakukan beberapa kali kemoterapi.
Meity yang saat itu dikabari segera membujuk Husnah untuk melanjutkan pengobatan. Meity terus memberikan semangat kepada Husnah. Meity  mengatakan bahwa Husnah harus bersyukur masih banyak bantuan yang memungkinkan dirinya untuk berobat secara maksimal. Dengan dukungan insan Tzu Chi inilah, maka Husnah pun kembali melakukan kemoterapi sebanyak 6 kali sampai akhinya pada bulan Juli 2013 lalu, ia melakukan operasi pengangkatan payudara sebelah kirinya. Selama proses tersebut, Insan Tzu Chi selalu mendampingi dan memantau terus perkembangan kesehatan Husnah.
Pada Minggu, 15 Maret 2014, Insan Tzu Chi kembali berkunjung ke rumah Husnah dalam kegiatan Kunjungan Kasih Pasien Kasus. Meity bersama 6 relawan lain datang ke rumah Husnah di daerah Tomang. Husnah menyambut relawan dengan senyuman lebar yang penuh kehangatan. Tubuhnya kini sudah kembali gemuk dan rambutnya pun sudah tumbuh kembali. “Saya bersyukur bisa ada Yayasan Buddha Tzu Chi yang mau bantu saya sampai sekarang membaik.”, ujarnya dalam sela-sela perbincangan dengan relawan.
Menurut Meity, Husnah adalah pribadi yang penuh dengan semangat untuk sembuh. Husnah dan keluarga juga selalu menghargai dan mempertimbangkan saran yang diberikan relawan. Mereka juga selalu memberi kabar tentang perkembangan Husnah. Kunjungan dan telepon Meity  juga selalu diterima dengan baik. Kerjasama yang diberikan keluarga inilah yang membuat relawan dapat lebih optimal dalam memberikan perhatiannya kepada pasien.
“Saya bilang relawan Buddha Tzu Chi baik semuanya. Selalu merhatiin dan semangatin saya. Kita sih bukan soal materi atau apa, tapi ditengok saja saya sudah senang, ditelepon juga senang sekali.”, ungkap Husnah diakhir kunjungan relawan. Hari itu, terlihat sekali keceriaan di wajah Husnah saat diajak bicara dan bercanda oleh relawan. Dalam kunjungan singkat selama satu jam itu, Husnah terus tertawa, begitupun dengan relawan. Semua terlihat bahagia dan sangat akrab.
Husnah mengucapkan banyak terimakasih atas perhatian relawan yang tidak pernah putus dari awal pengobatan sampai kini. Memang hal itulah yang membedakan Tzu Chi dengan Yayasan Sosial lain. Tzu Chi tidak hanya memberikan bantuan materi, tapi juga memberikan bantuan lain yaitu perhatian dan kasih sayang kepada pasien. Relawan Tzu Chi berusaha bukan hanya menyembuhkan fisik, tapi juga batin pasien melalui cinta kasih yang murni. Master Cheng Yen berkata bahwa senyuman, kelemahlembutan, pemberian perhatian, dan sumbangsih adalah pernyataan cinta kasih. Hal itulah yang menjadi dasar cinta kasih setiap insan Tzu Chi kepada para pasien.

Sumber Berita:
http://www.tzuchi.or.id/read-berita/kunjungan-kasih-pasien-kasus-cinta-kasih-untuk-pasien/4549

Hasil Studi Kasus:
            Cintakasih dapat dilakukan dengan perbuatan yang bersifat sosial dan kemanusian. Contohnya saling tolong menolong, kerja bakti, saling tepo seliro. Kasus diatas adalah bukti dari cintakasih yang bersifat sosial.
            Selain memberikan bantuan secara materi, relawan Tzu Chi juga senantiasa memberikan perhatian kepada Husnah. Meity Santosoadalah relawan yang memegang kasus Husnah sehingga ia senantiasa menjaga komunikasi dengan Husnah.
Maka dapat disimpulkan kesimpulan :

  1. Manusia pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan dari Cinta kasih dan sayang
  2. Cinta kasih Ideal itu adanya tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan atau sering juga di sebut Segitiga Cinta yang satu sama lain harus sinergi, selaras, seimbang satu sama lain.
  3. Cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama, tapi antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih meupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa mengarah kepada yang dicintai.
  4. Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang diharpakan, apa yang diperkirakan dan apa yang didambakan bertolak belakang dari kenyataaan yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-angan maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.

0 komentar:

Posting Komentar

Write here, about you and your blog.
 
Copyright 2009 Siti Evi N All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes
Blogger Templates